Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Jalan - Jalan Ke Candi Plaosan, Candi Cinta Dari Liburan Klaten

Jika di Agra, India ada Taj Langka yang dibangun oleh Kaisar Mughal, Shah Jahan sebagai tanda cinta bakal istri favoritnya, Mumtaz Garib. Di Indonesia juga tampak bangunan kuno yang dibangun sebagai firasat cinta untuk istri tercinta. Candi Plaosan yang berlokasi di Klaten merupakan candi yang dibangun oleh seorang raja Kerajaan Medang atau lebih dikenal bersama nama Mataram Kuno bernama Rakai Pikatan.

image

Candi Plaosan sesuai yang tertulis dalam Prasasti Wantil, merupakan candi yang dibikin untuk padmi Rakai Pikatan bernama Pramodawardhani. Pramodawardhani yaitu putri dari Samaratungga, raja Pihakberkuasa Medang berwangsa Syailendra, wangsa yang membangun Candi Borobudur. Lalu Pramodawardhani menganut agama Budha Mahayana,sedangkan Rakai Pikatan yang bersumber dari wangsa Sanjaya,merupakan wangsa yang membuat Candi Prambanan, adalah penganut agama Hindu Siwa.

Pramodawardhani memang tidak merupakan istri Rakai Pikatan satu - satunya. Tetapi cintanya yang bukan memandang agama yang dianut permaisurinya membuatnya membangun candi yang juga merupakan tanda persatuan dua wangsa penguasa Kerajaan Medang.

Salah Satu Stupa di Candi Plaosan

Sehingga tak jarang orang - orang sering menjuluki candi ini menjadi candi cinta. Setiap gedung pada kompleks satu ini dibangun berpasang - pasangan. Pintu gerbang dibikin berpasangan, sampai-sampai dengan daerahnya, ada Candi Plaosan Lor & Candi Plaosan Kidul yang cuma dipisahkan jalan kecil.

Mitos mengungkapkan bila tamu datang bersama-sama pasangan ke candi ini, maka ikatan percintaanya akan abid, semakin tumbuh beserta bersemi. Berlainan dengan kepercayaan Candi Prambanan, yang tak sangat jauh dari kompleks candi ini, yang mengatakan agipula.

Bukan sebab percaya keyakinan ini lho, saya dan pacarku memutuskan untuk mengisi libur Hari Awam Waisak dengan bertandang ke candi ini. Ini memang sebab kami berdua menyukai bangunan lawas, museum serta tentu saja mahakarya nenek kumpi bernama candi.

Pertama kali kami melihat candi ini dari kejauhan, ana sudah berteriak kegirangan dari atas motor. Candi sedemikianitu besar dilihat dari kejauhan. Saya langsung melongo begitu banyak sekali batu - batu candi yang berserakan. Bukan jarang terdapat kadal, ataupun ular yang keluar dari dalam tumpukan batunya. Tapi itu tak mengembalikan niat kami berdua bepergian - jalan di antara batuan - batuan besar.


Relief di antara tambunan batu

Tak sedikit kami menemukan banyak relief di antara batu - batu yang ditumpuk. Ada beberapa batu pula yang memiliki berpahat tulisan. Di pintu gerbangnya pula terdapat 2 pasang Dwarapala, kayak yang ada di Candi Sewu. Dibagian depan candi pokok terdapat melimpah reruntuhan candi yang belum selesai direkontruksi. Ada semacam gerbang cantik di depannya & diantara candi satu dan lainnya.

Betul, di kompleks Candi Plaosan Lor memilki dua candi utama yang sudah terekontruksi. Candi yang berada di sesisi kiri merupakan Candi Biang Utara dengan relief yang memvisualkan tokoh - sosok wanita. Stupa di puncak candi ini sempat tumbang ketika terbentuk gempa Yogyakarta tahun 2006 silam. Jadi batuan di dalamnya seperti mengalami oksidasi karena air hujan yang masuk ke dalam candi sehingga candi lebih gelap daripada Candi Induk Selatan yang menggambarkan sosok - tokoh laki - laki. artikel ini paling utara kompleks candi terdapat selasar terbuka bersama beberapa reca buddhis. Dulu sepertinya lokasi ini semacam pendopo, sebab di lantainya terdapat beberapa batu umpak yang kiranya digunakan sebagai alas - alas tiang kayu dengan genting ringan.

Candi Indungpusat Utara dari kejauhan

Karena ana datang persisnya pada Hari Raya Waisak, candi ini cukup gempar. Seperti ketika kami masuk ke dalam Candi Babon Selatan, bau dupa serta nyala lilin membumbung di atap candi yang tinggi. Tak terencana kami berpapasan dengan satuorang bapak yang mendoakan kami agar langgeng beserta kami dibawa ngobrol sebentar. Serta gara - gara bapak ini abdi jadi tahu bila sebenarnya isi dalam candi ini berpangkat-pangkat dengan eskalator dan lantai dari kayu. Semakin jatuh cinta kami oleh candi satu ini.

Tinjau info lebih banyak lagi disini Wisata Candi Terbaik di Jogja<
Sign In or Register to comment.