Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Tentang Cerita Pengkodifikasian Al-Quran

Banyak dari kita tak mengenal bahwa Al-Quran dulu tak berbentuk kodifikasi seperti dikala ini. Al-Quran dahulu ialah wahyu yang diwariskan kepada Nabi Muhammad SAW dan belum dikodifikasikan. Berkat jasa Umar Bin Khattab terjadilah dinamika penulisan Al-Quran sehingga Al-Quran dapat terkodifikasikan seperti yang kita kenal kini. Pengkodifikasian tersebut berawal pada saat perang Yamanah.

image
Dalam perang tersebut banyak prajurit terbunuh lebih-lebih dari kalangan penghafal Al-Quran. Memperhatikan kejadian semacam itu lalu Umar mengambil inisiatif untuk mengkodifikasikan Al-Quran. kajian islam dengan Abu Bakar yang saat itu menjadi khalifah kesudahannya diambil keputusan bahwa pandangan baru Umar untuk mengkodifikasikan Al-Quran. Pengerjaan pengkodifikasian hal yang demikian juga berlangsung cukup lama merupakan sekitar satu tahun. Dalam melaksanakan hal ini Umar memerintahkan Zaid bin Tsabit untuk menjalankannya. Agar ini bukan tanpa alasan karena Zaid yaitu orang yang menulis di hadapan Rasulullah ketika beliau menerima wahyu.

Kecuali pengkodifikasian bisa dijalankan dengan bagus dan tanpa melewatkan apa malah karenanya dilakukanlah dua metode sekalian dalam dinamika penulisan Al-Quran. Pertama ia menggunakan sistem memakai wahyu yang pernah ditulisnya dahulu dengan disertai oleh dua orang saksi. Selain metode tersebut Zaid memakai sistem dengan metode mencatat hafalan Al-Quran dari para sahabat. Agar tersebut dikerjakan untuk memperjelas potongan wahyu yang akan dikodifikasikan nantinya. Selain itu dengan kedua cara tadi diinginkan bisa menemukan potongan wahyu yang hilang atau sebagainya.

Karenanya pengkodifikasian hal yang demikian kesudahannya diserahkan kepada Abu Bakar dan selanjutnya setelah Abu Bakar wafat kodifikasian tadi dimiliki oleh Utsman bin Affan. Memandang hal tersebut tentu saja kita sepatutnya berterimakasih terhadap Umar bin Khattab sebab jikalau bukan karena inisiatifnya kita tidak mungkin mengetahui Al-Quran yang kita ketahui ketika ini.

Perjuangannya untuk menjalankan inisiatif dalam dinamika penulisan Al-Quran memang layak untuk diacungi jempol. dari itu sebagai umat Islam, kita seharusnya mengapresiasi hasil usaha beliau untuk mengkodifikasikan Al-Quran salah satunya dengan rajin membacanya. Kecuali itu kita juga mesti berterima kasih karenanya bayangkan saja jika Al-Quran tidak dikodifikasikan tentu saja apabila akan amat kesusahan ketika berkeinginan membacanya.
Sign In or Register to comment.