https://jagoanilmu.net/ yaitu tragedi yang sungguh-sungguh tragis yakni berupa pembantaian manusia yang terjadi di Pulau Borneo, Kalimantan Tengah. Peristiwa suram ini telah menghilangkan sekitar 600 nyawa bagus dari suku Dayak Kalimantan maupun bangsa Madura yang juga sudah terhitung beserta si kecil-si kecil. Pada peristiwa ini telah melibatkan 100 ribu lebih bangsa Madura yang kehilangan tempat tinggal serta mata pencaharian mereka. Tragedi ini menjadi paparan Borneo yaitu apa yang disebut sebagai Perang Sampit. Perang Sampit sendiri adalah perang antar dua etnis yang berada di Kalimantan Tengan, merupakan perang antara masyarakat Dayak pribumi dengan salah satu bangsa dari Pulau Madura atau kerap kali diketahui dengan bangsa Madura. Tragedi ini menjadi salah satu tragedi terbesar yang ada di Indonesia dan sempat menjadi sentra perhatian semua masyarakat Indonesia.
Dari kedua belah pihak tersebut memilihi banyak sekali alasan kenapa tragedi Sampit ini mesti meletus. Berdasarkan sumber, asal muasal dari konflik Sampit ini merupakan karena suatu peristiwa yang berupa pembakaran salah satu rumah dari etnis Dayak yang dikerjakan oleh bangsa Madura karena kesalahpahaman. Dan selanjutnya, etnis Dayak melakukan balas dendam kepada Bangsa Madura dengan sistem yang sama, ialah membakar rumah-rumah yang berada pada kawasan penempatan Madura di Kalimantan Tengah. Berdasarkan salah satu laporan, mengungkapkan bahwasanya yang dilaksanakan oleh suku Dayak itu yaitu sebab mau mempertahankan diri, sebab ada sumber yang menyuarakan bahwasanya bangsa Madura yang memulakan karena keok dalam perjudian. Pada permainan perjudian hal yang demikian salah satu etnis Dayak telah disiksa sebelum kemudian dibunuh oleh bangsa Madura.
Perang ini tidak cuma meledak di Sampit, namun juga merambah ke Bandar-bandar Kalimantan seperti di Sambas. Ada sekitar 100 kepala orang Madura yang terpisah dengan badan bila etnis Dayak melaksanakan perang pemenggalan kepala yang yakni warisan Dayak semenjak dahulu. Karena meletusnya tragedi Sampit ini membikin pemerintah Indonesia turun tangan dan mengerahkan sejumlah ABRI dan juga polisi untuk menyelesaikan perang yang terjadi. Sesudah sebagian waktu kemudian, akhirnya perang tersebut reda dan kembali netral. Melainkan bangsa Madura tak lagi tinggal di daerah Kalimantan, tetapi berpindah ke kawasan lain di Indonesia.